Pagi




Dingin pagi menusuk kulit
Dibalik itu ada kehangatan yang tiada tara
Ku menunggu kehangatan itu
Hangatnya mentari yang membelai mesra
Menyambut orang-orang dari mati mereka

Suasana pagi lebih tulus dari apapun
Tidak seperti siang hari
Mentari menyengat kulit
Seakan marah pada manusia yang lalai
Tidak juga seperti malam hari
Mentari bersembunyi
Meninggalkan seonggok kegelapan untuk dunia
Seakan enggan menyinari manusia-manusia malam
Melakukan dosa di atas absennya matahari
Melakukan dosa dengan dilandasi rasa nafsu

Bumi berpaling dari indahnya metahari
Malu atas kebejatan para penghuninya
Sengaja ia menyembunyikan rasa malunya
Takut...
Ya... ia takut pada sang pencipta
Atas siang dan malam yang bergelimang dosa

Hanya pagi lah suasana yang tulus
Mentari bersemangat tanpa cela
Mengantarkan kehidupan pada umat manusia